Bahasa Daerah Kulisusu#
Teks 1
Daftar kata/kelompok kata
Kami kelas VI = ingkai kalasi onoo
Diberi tahu = ndo kuani kai
Siapa-siapa yang pintar = inai-inaiyopo bu miasano
Yang bermain catur = yo memaeno catur
Dapat/bisa mengikuti = membali polaha
Bertanding = pobhali’a
Ke depan = i ou
Bergembira = molihi
Kami berlatih dulu = ingkai pekampocuduipo mperiou
Setiap hari = saoleo-saoleo
Yang melatih kami = yo mocudui kai
Guru kami = guru mai
Olah raga = ola raga
Pintar bermain catur = biasa memae catur
Mula-mula = cumpe-cumpeno
Kami seleksi = ndo pile’i kai
Semua anak SD = saluwuinda ana SD
Yang dari = yo minaano
Katobu ini = Katobu ai
Yang mengikuti = yo molahano
Bisa laki-laki = membali tama
Bisa juga perempuan = membali duka cina
Pendek kata = ompudu gau
Asal pintar = somano biasa
Tiba saatnya = teleu
Kami bertanding = to pobhali
Paadahal aku terlambat = mangkaano naku teroda
Di sekolah = i raha nsikolah
Kalau terlambat = ka hinamo to teroda
Tidak bias lagi mengikuti = hinamo membali polaha
Kecewa aku = cuuna larongku
Aku mengikuti itu = ku polaha asoa
Karenanya = rounomo
Aku sudah capek juga = ungkude kumomalemo duka
Berlatih = mekampocudui
Setiap hari = saoleo-saoleo
Tempat kami bertanding = pobhali’a mai
Di SD 26 Katobu = i SD 26 Katobu
Perempuan = cina
Semua pintar = saluwuinda biasa
Tidak terkalahkan = hiina ndo tinalo
Yang mendapat juara = yo mo’awano juara
Mereka dikirim = ndo pokacu inda
Di Kendari = i Kandari
Di Jakarta = i Jakarta
Mendapat hadiah = po’awa hadia
Dari = minaa i
Menteri Olah Raga = Mentri Ola Raga
IV. Kebahasaan
Kalimat negatif
Kalimat negatif ditandai dengan kata-kata berikut:
Tidak = hiina
Tidak mau = mendeu
Bukan = inao
Pemakaian dalam kalimat:
Temanku tidak pintar menulis surat = walingku hiina i biasa moburi sura.
Teks 4
Daftar kata/kelompok kata
Kami jalan-jalan = ingkai kolingka-lingka
Dengan kakakku = te kaakangku
Di toko = i toko
Maksud kami = paraluu mai
Mencari-cari = mohalu-halu
Pakaiannya = pakeano
Siswa = ana nsikola
Melihat-lihat = moonto-onto
Dia pergi = i lako
Di belakang = i mbui
Aku mengetahuinya = ku toorio
Banyaknya orang = kaompoleno mia
Aku mendapat pakaian = ku po’awa pakea
Yang akan kubeli = yo bo inolingku
Aku menarik/menggandeng tangannya = ku hela’o/tonda’o limano
Kakakku = kaakangku
Kami pergi = to lako
Di tempat pakaian = i poasoa pakea
Tiba di situ = teesoa riasoa
Aku minta uang = ku pomoni doi
Tahu-tahu = tino’o-to’ori
Tiba aku menengadah = kai teleu kupengara
Mohama = mohama
Padahal bukan kakakku = mangkaano inao kaakangku
Ternyata = kuaiko
Yang aku gandeng tangannya ini = yo tinondaku limano ai
Padahal aku lihat = mangkaano kaku ontoho
Satpam = satpam
Di situlah = ri isomo
Aku malu-malu = kaku maea
Mana lagi = maina nopo duka
Aku ditertawai orang = ndo heera’i aku mia
Bertambah = kokanciwai
Rasa maluku = Kamaeangku .
Teks 5
Daftar kata/kelompok kata
Yang punya rumah = yo tomino raha
Menyimpan kopra = ponaa kulou
Di para-para = i tapaa
Digantung = i linohe
Di tentangan = i olotano
Dapur = rapi
Digilakan tikus = i molawuakono wola
Kemauannya/keinginannya = eheano
Tidak berapa lama kemudian = hiina i lembahi
Mereka pergi = ndo lako
Akan mencuri = bendo ponseewi
Mereka tidak tahu = nando to’orio
Ada juru jiku/sudut dapur = i siuno rapi
Di dapur = i rapi
Dinamakan kucing = ningeehakono meo
Perlahan-lahan = dee-deede
Menuju = porope
Ke dapur = i rapi
Tidak bergerak-gerak = hiina i kodiu-diu
Menunggu tikus = monsikori wola
Di pinggir dapur = i sisino rapi
Mereka lihatlah = ndo poontomo/ ndo ontohomo
Hanya saja = kadio
Sulit = marasai
Dicuri = sineewi
Naiklah satu ekor = poonemo saulu
Di tiang = i mancu
Sudah dekat = okudamo
Akan melompat = bei lonso
Ke para-para = i tapaa
Lansung diloncati = lausako lumonsopio
Lompatlah tikus = lonsomo wola
Mengenai = i konao
Kepala temannya = rapano walino
Berteriaklah = o’aimo
Injak sembarang = pempinda sabaramo
Di kepalanya temanmu = i rapano waliu
Kata tikus = taeno wola
Yang menginjak = yo mempindano.
Kalimat aktif
1. Pengertian 1
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya aktif melakukan sesuatu. Kalimat aktif masih dapat dibagi dua bagian, yakni:
a. kalimat aktif transitif = gau aktif transitif
b. kalimat aktif intransitif = gau aktif intransitive
2. Pengertian 2
Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya memerlukan objek.
Contoh :
a. Wa Ani menulis bahan pelajaran = Wa Ani poburi pinekamposisuako.
b. Ayahku membuat kapal = tamangku i poweweu bhangka.
c. Ibuku menjalankan oto/mobil = cinangku i pompalingka oto.
d. Kakakku memperbaiki computer = kaakangku i pompopoiko computer.
e. Sepupuku mengajar kelas 6 = topisangku i pompocudui kalasi onoo (6).
Teks 6
Daftar kata/kelompok kata
Ayamku ayam jantan = manungku manu ntama
Bulunya = wuluno
Merah = memea
Tajinya sudah bengkok = tajino i mangkedumo/songkiamo
Lurus lehernya maksudnya lurus suaranya = mongkote suarano
Berkokok = i totorea
Lawi-lawinya = lawi-lawino
Sudah panjang = i ondaumo
Itulah perbedaannya = a’isomo posalano
Dengan ayam betina = te manu ncina
Tidak bertaji = hina i kotaji
Tidak berlawi-lawi = hiina i kolawi-lawi
Bertelur = i pebio
Beranak = i ko’ana
Bulu ayam jantan = wulu manu ntama
Mnejadi sapu = i membali sambure
Disebut sapu = ningeehakono sambure
Bulu ayam = wulu manu
Mahal harganya = mohali olino
Alat menyapu-nyapu = bo pesambu-sambure
Meja kaca = meja kaca
VI. Kebahasaan
Kalimat pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau menderita. Biasanya kalimat pasif itu adalah kebalikan dari kalimat aktif transitif yang berobjek.
Contoh :
Pelajaran ditulis oleh Wa Ani = pinekamposisu ako i buri’o Wa Ani.
Kapal dibuat oleh ayahku = kapala i weweuo tamangku.
Mobil itu dijalankan oleh ibuku = oto asoa i palingka’o cinangku.
komputer diperbaiki kakakku = computer i popoikoho kaakangku.
Ayahku berjual barang = tamangku i po’aso bara.
Teks 7
Daftar kalimat/kelompok kata
Dahulu kala = cumpe-cumpeno
Seberapa lama; tak lama kemudian = hiina i lembahi ariako
Pesta = karamea
Undangan = ka ungke
Waktu/ketika = tempono
Susah hatinya = narakaa larono
Mau diapakan/apaboleh buat = beto hapaiyo
Tidak mempunyai songket = hiina i dumaa songket
Segera saya kembalikan = Sali-Sali kaku bansulengako
Dipinjamkannyalah = i paponsaru omo
Selesai/usai = arimo
Tidak pernah dikembalikan = hinamo i bansulengako
Itu sebabnya = aisomo
Itu sebabnya tidak memiliki tanduk = aisomo hiina i dumaa tanduno
Sebab tidak bertanduknya = rouno sai kakotandunomo
Dia mengejar/memburu = i polahari
Tidak segera dikembalikan = hiina i sali bumansulengako.
IV. Kebahasaan
PR
Daftarkan kata yang berawalan persona!
Perlu dijelaskan di sini bahwa awalan persona dimaksud di sini ialah awalan kata ganti orang, seperti awalan kata ganti orang pertama tunggal.
Sepeti pada kata:
Saya pergi = ungkude ku lako
Saya menulis = ungkude ku buri
Saya haus = ungkude ku mokokondo’u.
Teks 8
Daftar kata/kelompok kata
(penyakit) demam malaria itu = kapii sodo malaria iso
Penyakit berat/keras = kapii ntelau
Selesai/berhenti demam = ari/pentaa sodo
Timbul panas = lomba karara/kakula
Sakit kepala = mopii rapa
Rasa mau pecah kepala = maka bei tebhota rapa
Luar biasa = namo i mentela
Tiga-tiga hari =Tolu-tolu oleo
Dari mana = mina i maina
Biasanya = biasano
Berasal dari = minaa i
Disebut = ningeehakono
Nyamuk malaria = buroto/pepi malaria
Berjaga/waspadalah = to parataamo
Harus = tabeano
Tempat tinggal = po’iaha
Yang banyak malaria = yo ompolehano malaria
Sudah jelas = i mentodamo
Penyakit malaria = kapii malaria
Digigit nyamuk malaria = kinikii buroto malaria
Satu kali = samata
Sudah demam itu = i sodomo iko
Kau minum = kau pondo’u
Air dingin (tanpa dimasak) = e’e momapu (hiina i kinula)
Jagalah dirimu = jagaiomo wutou
Dipanasi = i kinula
(bila) tidur = kato pocuri
Pakailah kelambu = pompakemo kulambu
Kalau sudah demam = kaa tosodako
Cepat-cepat = mali-maliwa
Pergi ke dokter = lako i dotoro
Akan diberikan = bei cia kita
Obat = pakuli
Cepat = maliwa
Sembuh = tambo
III. Kebahasaan
1. Fungsi kalimat
1) Subjek dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan ‘apa’ kalau subjek itu bukan insan (orang/diorangkan).
= subjek membali tino’ori kato pecukana ‘hapa’ kao subjek aiso inao insan (mia/iminia’i).
Teks 8
1. Pengertian
Kalimat inti adalah kalimat yang belum mendapat perluasan berupa keterangan baik keterangan fungsi, seperti keterangan subjek, maupun keterangan kalimat.
= gau inti aiso yo gau hinapo i po’awa kalalesa ngkana kataranga, moiko kataranga fungsi, ngkanao kataranga subjek, mau kataranga gau.
Pola kalimat inti terdiri dari.
a. Frase benda (FB) + frase benda (FB)
b. Frase benda (FB) + frase kerja (FK)
c. Frase benda (FB) + frase sifat (FS)
d. Frase benda (FB) + frase bilangan (FBil)
Keterangan
Penjelasan:
Yang dimaksud dengan frase (kelompok kata ) adalah rangkaian kata yang tidak berpredikat.
Misalnya:
Frase Benda
Belanga besar = kuro owose
Pisau tajam = poda mentaso
Anak kecil = ana ikidi
Orang berani; pemberani = mia mosega; i mosega
Oorang takut = mia mowara
Penakut = i mowara
Guru laki-laki = guru ntama
Guru perempuan = guru ncina.
Frase Kerja
Frase kerja atau kelompok kata kerja adalah kelompok kata yang intinya adalah kata kerja, kata lain yang mendahului atau mengikutinya adalah keterangannya.
Misalnya:
Hamper tiba = bei teleumo
Frase kerja yang serupa dengan itu ialah sebagai berikut ini.
Belajar baik-baik = pekamposisu moi-moiko
Tutup dulu = cucuwiopo mperiou
Pergi lagi = lakomo duka
Dating saja = kadimo uleu
Lihat kembali = ontoho mpendua
Frase Sifat
Frase sifat atau kelompok sifat adalah kelompok kata yang intinya adalah kata sifat, sedangkan kata yang mengikuti atau mendahuluinya adalah keterangan.
Misalnya:
Sakit keras = mopii ntelau
Penyakit yang dapat diobati = kapii yo membali tumepakuli
Panas di dalam = merara i laro
Dingin pada kulit = momapu i kuli.
Frase Bilangan
Frase bilangan adalah frase yang intinya adalah kata bilangan.
Misalnya:
Lima biji/lima buah = lima bhoto
Dua lembar = rua lewe
Tiga hari = tolu oleo
Empat potong = pato pole
Enam buah = nomo bhoto
Tujuh malam = picu malo
Sebelas orang = hopulu kaosade mia
Seratus orang = sa’ecu mia
Teks 9
Daftar kata /kelompok kata
Sekarang = ngkaa-ngkaa ai
Sudah jarang juga = i molaamo duka
yang memakai telepon = yo mompakeno talipo
karena sudah banyak = rouno i ompolemo
yang dinamakan HP =yo neingeehakono HP
biarpun anak-anak = mau ana-ana
memakai HP = pompake HP
satu rumah = saade raha/saraha
hamper semua = okuda saluwuo
HP digandrungi = HP inehe-ehe
Karena dapat dipakai = rouno membali pinake
Biar di mana = mau i maina
Dalam keadaan apa = laro po’ia bahapa-hapa
Asal dijaga = somano i jinaga’i
Pulsanya, batreinya = pulsaano, batereino/wacuno
Telepon dibayar = talipo binayara
Setiap bulan = sawula-sawula
Biarpun tidak dipakai = mau hiina i pinake
Sudah ada telepon = i daahomo talipo
Hanya menerima = kadi pontarima
Seperti telepon = ngkanao talipo
Kiri dan kanan = moiri te moana
Pada gambar itu = i gambara iso
Ada juga telepon = daaho duka talipo
Bisa menerima = membali pontarima
Bisa mengirim = membali pompokacu
Di tengah itu = i tonga iso.
VI. Kebahasaan
Daftar kata/kelompok kata
(dia) lulus ujian =i lulusumo ujian
Kelas enam = kalasi onoo
Pembacaan doa = pobacaha dhoa
Selesai ujian = ari ujian
Kakakku = kaakangku
Mohon dibacakan doa = pomoni pobacahakono dhoa
Teman-temannya = wali-waliahakono
Diundang juga = ndo ungke inda duka
Di Raha, di kampong = i Raha, i kampo
Banyak yang membawa = ompole mowawano
Bingkisan = bungkusu
Yang membaca doa = yo mobacano dhoa
Diundang = i inungke
Modem tua = moji mocu’a
Doanya berkah = dhoano barakati
Salah satu juga = sala saade duka
Tanda syukur = kasukuru
Kepada Tuhan = i kumawasano
Karena = rouno
Dia memberikan kepintaran = i cia’o kabiasa
Pikiran, kekuatan/kesehatan, rezeki = pikiri, kawaraka, rajakii
Moga-moga saja/moga-moga juga = sio-sionomo duka
Sekolah = sikola
Di tingkat lebih tinggi = i entaahano
Akan memberikan lagi = bei cia’opo duka
Kepintaran = kapintara
Bias lagi = membali duka
Juara = juara
Pola Kalimat Subjek Predikat (KSP)
a. Hari ini mereka berangkat = oleo ai ndo lako.
b. Telah sebulan anaknya pergi = sawulamo anano i lako.
c. Kemarin kami ujian = inindua ingkai to ujian.
d. Lima jam pekerjaannya selesai = lima jamu karajaano i arimo
Selasa, 29 Oktober 2013
Amarah Seorang Ibu
Amarah Seorang Ibu#
Karya: Nur Hikma (A1D1 11103)
Marah memang marah
Tak ada permainan
Cacianpun tak dibendung
Menghujami telingaku
Kala itu
Kesadaran belum kupupuk
Semua ucapanmu bagaikan angin berlalu sebab
Pikiran kanak-kanak masih berkuasa
Tapi kini,,
Setiap butir kata dari bibirmu
Bak mutiara yang akan selalu kujaga
Suaramu bagaikan pengobat rindu di kala kusepi
Setiap kutermenung
Kembali kuteringat
Peluru-peluru ucapanmu yang tak tertahan
Seperti angin menampar lamunanku
Menyadarkan aku
Setajam apapun kau bertutur
Kaki ini takkan beranjak dari landasannya
Karena aku tahu
Kelembutan tetap terpancar dari sinar matamu
2013
Ibu
Oleh: Nur Hikma
Tubuhmu kaku
Matamu kaku
Mulutmu membisu
Napasmu terhenti sudah
Aku tahu
Tubuhmu terbaring dan takkan berdiri mendekapku lagi
Matamu takkan terjaga lagi tuk menungguku pulang
Tapi, ini bukan tentang kematianmu
Bukan itu
Karena aku tahu
Semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya
Kematian adalah sesuatu yang pasti
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi
Aku sangat tahu itu
Tapi, yang membuatku tersentak sedemikian hebat
Kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri siapapun dengan sekejap saja
Tanah merah menjadi dukaku yang menjalar sekujur tubuh
Kini tentangmu kujadikan cerita sebelum tertidur
ku jadikan bayang kerinduan sebelum terlelap
Maafkanlah aku ibu
Hanyalah tangis dalam doa yang dapat kuberikan untukmu.
2013
Kenanganmu Ibu
Oleh: Nur Hikma
Ketika matahari telah berpamitan
Tak diundangpun
Malam akan hadir sertakan gelap tak terawang
Malam semakin jauh melangkah
Di sudut ruangan ini ku terdiam
Seiring hembusan angin
Berlorongkan jendela tak berkaca
Bertutupkan sehelai tirai kusam
Yang tak terbaca lagi warnanya
Benang-benang jahitannya
Mengundang genangan air di sudut mataku
Tinggallah sehelai tirai kusam yang kutatap
Aroma khasmu tak lagi bersemayam
Sejenak terlintas di benakku
Pesan terakhir yang kuterima darimu
Tak perlu ada lagi duka disini
Engkaulah yang akan mengakhirinya
Sertakan kepergianmu
2013
Mekar Tak Selamanya Indah
Oleh: Nur Hikma
Mekar bunga di pot segi empat
Di sudut taman pekarangan
Bunga mekar yang berbeda warna
Tumbuh bersama dari satu akar yang sama
Mekar bersama
Berbagi suka dan duka
Panas terik
Dingin menerpa pun takkan meruntuhkan
Kesetiaan pada satu akar
Suatu ketika
Mekar bunga di pot segi empat
Seakan terlihat tak saling menyapa
Sebab kumbang yang datang
Tak bisa singgah hanya pada satu bunga
Keindahan pun terlupakan
Gerangan kumbang tak dapat memilih
2013
Pagi yang Redup
Oleh: Nur Hikma
Pagi cerah datang menghampiri
Sinar mentari diam-diam mulai nampak di ufuk timur
Memancarkan sinarnya bak emas yang berkilauan
Dengan penuh kepercayaan
Sosok mentari tampak seutuhnya
Seakan ingin mengungkapkan dan menunjukkan pada dunia
Ialah yang paling berkuasa
Pagi cerah kicauan burung
Tanpa permisi, sinar mentari mulai menyusuri
Setiap lorong gelap di muka bumi
Seiring hembusan angin yang menebarkan aroma khas sejuk embun pagi
Pagi cerah yang selalu kusambut
Kini kurasa engkau berbeda
Sinar mentari yang dulu angkuh seakan lemah dan bersembunyi
Di balik tirai yang amat hitam pekat
Kini,
Dunia kupandang seakan beku di tengah derap
Kicauan burung yang dulu merdu kini meredup
Ya Tuhanku,
Adakah yang membuatmu tersinggung
Sehingga Engkau lampiaskan
Pada pagi cerah ini?
2013
Karya: Nur Hikma (A1D1 11103)
Marah memang marah
Tak ada permainan
Cacianpun tak dibendung
Menghujami telingaku
Kala itu
Kesadaran belum kupupuk
Semua ucapanmu bagaikan angin berlalu sebab
Pikiran kanak-kanak masih berkuasa
Tapi kini,,
Setiap butir kata dari bibirmu
Bak mutiara yang akan selalu kujaga
Suaramu bagaikan pengobat rindu di kala kusepi
Setiap kutermenung
Kembali kuteringat
Peluru-peluru ucapanmu yang tak tertahan
Seperti angin menampar lamunanku
Menyadarkan aku
Setajam apapun kau bertutur
Kaki ini takkan beranjak dari landasannya
Karena aku tahu
Kelembutan tetap terpancar dari sinar matamu
2013
Ibu
Oleh: Nur Hikma
Tubuhmu kaku
Matamu kaku
Mulutmu membisu
Napasmu terhenti sudah
Aku tahu
Tubuhmu terbaring dan takkan berdiri mendekapku lagi
Matamu takkan terjaga lagi tuk menungguku pulang
Tapi, ini bukan tentang kematianmu
Bukan itu
Karena aku tahu
Semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya
Kematian adalah sesuatu yang pasti
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi
Aku sangat tahu itu
Tapi, yang membuatku tersentak sedemikian hebat
Kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri siapapun dengan sekejap saja
Tanah merah menjadi dukaku yang menjalar sekujur tubuh
Kini tentangmu kujadikan cerita sebelum tertidur
ku jadikan bayang kerinduan sebelum terlelap
Maafkanlah aku ibu
Hanyalah tangis dalam doa yang dapat kuberikan untukmu.
2013
Kenanganmu Ibu
Oleh: Nur Hikma
Ketika matahari telah berpamitan
Tak diundangpun
Malam akan hadir sertakan gelap tak terawang
Malam semakin jauh melangkah
Di sudut ruangan ini ku terdiam
Seiring hembusan angin
Berlorongkan jendela tak berkaca
Bertutupkan sehelai tirai kusam
Yang tak terbaca lagi warnanya
Benang-benang jahitannya
Mengundang genangan air di sudut mataku
Tinggallah sehelai tirai kusam yang kutatap
Aroma khasmu tak lagi bersemayam
Sejenak terlintas di benakku
Pesan terakhir yang kuterima darimu
Tak perlu ada lagi duka disini
Engkaulah yang akan mengakhirinya
Sertakan kepergianmu
2013
Mekar Tak Selamanya Indah
Oleh: Nur Hikma
Mekar bunga di pot segi empat
Di sudut taman pekarangan
Bunga mekar yang berbeda warna
Tumbuh bersama dari satu akar yang sama
Mekar bersama
Berbagi suka dan duka
Panas terik
Dingin menerpa pun takkan meruntuhkan
Kesetiaan pada satu akar
Suatu ketika
Mekar bunga di pot segi empat
Seakan terlihat tak saling menyapa
Sebab kumbang yang datang
Tak bisa singgah hanya pada satu bunga
Keindahan pun terlupakan
Gerangan kumbang tak dapat memilih
2013
Pagi yang Redup
Oleh: Nur Hikma
Pagi cerah datang menghampiri
Sinar mentari diam-diam mulai nampak di ufuk timur
Memancarkan sinarnya bak emas yang berkilauan
Dengan penuh kepercayaan
Sosok mentari tampak seutuhnya
Seakan ingin mengungkapkan dan menunjukkan pada dunia
Ialah yang paling berkuasa
Pagi cerah kicauan burung
Tanpa permisi, sinar mentari mulai menyusuri
Setiap lorong gelap di muka bumi
Seiring hembusan angin yang menebarkan aroma khas sejuk embun pagi
Pagi cerah yang selalu kusambut
Kini kurasa engkau berbeda
Sinar mentari yang dulu angkuh seakan lemah dan bersembunyi
Di balik tirai yang amat hitam pekat
Kini,
Dunia kupandang seakan beku di tengah derap
Kicauan burung yang dulu merdu kini meredup
Ya Tuhanku,
Adakah yang membuatmu tersinggung
Sehingga Engkau lampiaskan
Pada pagi cerah ini?
2013
RAYAP DAN BENDA MISTERIUS#
RAYAP DAN BENDA MISTERIUS#
Di sebuah taman, terdapat sebuah kincir air. Di samping kincir air tersebut ada sebuah kayu lapuk yang ditempati seekor Rayap. Rayap tersebut tidak tinggal sendirian, ia tinggal bersama teman-temannya Lalat dan Nyamuk.
Pada suatu hari, saat Rayap tengah istirahat, tiba-tiba ada sebuah benda aneh jatuh menghantamnya.
“Bruummmm,,,,,!!”
“Aaaaa,,,,,!!” Teriak Rayap dengan hidung dan mata yang sudah membengkak.
“Huf-huf,, sakitnya,,” Merintih Rayap kesakitan.
Setelah ia tersadar, ada sebuah benda aneh di sampingnya. Rayap kelihatan bingung, entah dari mana dan apa nama benda aneh tersebut. Bentuknya agak bulat lonjong, dan berwarna hitam.
Tiba-tiba dari kejauhan, terdengar suara.
“Apa yang sedang kamu lakukan Rayap? Dari tadi saya perhatikan kamu serius sekali.” Tanya Nyamuk kepada Rayap.
Rayap hanya menunjukkan benda aneh tersebut kepada Nyamuk tanpa mnegeluarkan sepatah kata pun.
“Wah, kamu ada kiriman dari kampung ya, Rayap?”. Nyamuk mulai mendekati Rayap.
“Bagi dong,,??” Goda Nyamuk kepada Rayap
“Sssttt,,,, jangan keras-keras kalau bicara”. Ujar Rayap secara bisik-bisik.
“Ini benda bukan kiriman dari kampung, saya sendiri juga bingung dari mana dan apa nama benda ini.” Bisik Rayap kepada Nyamuk.
“Benda ini jatuh dengan sendirinya dari langit”. Tambah Rayap lagi.
Nyamuk bingung dan bertanya-tanya dalam hati.
“Mana ada benda jatuh sendiri dari langit?”
Nyamuk tidak mendengarkan perkataan Rayap, dengan percaya diri ia mulai mendekati benda aneh tersebut. Nyamuk mulai meneliti benda itu. Tiba-tiba Nyamuk berteriak tanpa sebab.
“Aaaaaa,,, jangan-jangan ini adalah sebuah bom”. Nyamuk melayangkan tubuhnya dan segera bersembunyi di balik sebuah daun.
“Hus,, kamu jangan sembarangan bicara”. Teriak Lalat yang baru saja mendaratkan kakinya di atas sehelai daun.
“Sudah berapa lama benda misterius ini ada disini?” Tanya Lalat kepada kedua temannya, seolah-olah ia sedang melakukan tugas introgasi.
Nyamuk hanya diam seakan tidak tahu apa-apa. Sementara Rayap dari tadi bercucuran keringat dengan lutut bergetar tak karuan. Mukanya sudah pucat tak berwarna. Ternyata setelah mendengar pernyataan Nyamuk, bahwa benda tersebut adalah sebuah bom, Rayap sangat takut, gugup dan tidak bisa bergerak, sementara ia berada dekat sekali dengan benda aneh tadi. Rayap tengah mengkhayal tak sadar. Ia mengingat kata-kata orang tuanya sebelum mereka meninggal.
“Nak, ayah dan ibu akan ke kota untuk beberapa hari, kamu jaga rumah, jangan banyak keliaran”. Nasehat ayah Rayap kepada Rayap.
“Iya nak. Ibu akan membelikan makanan kesukaan kamu setelah pulang nanti, dan ingat, jangan lagi ketempat Semut, nanti kamu diapa-apakan selama ibu di kota”.
Semut adalah teman bermain Rayap, tapi Semut wataknya tidak baik, ia selalu iri kepada Rayap dan ingin selalu menang sendiri.
“Iya ayah, ibu tapi perginya jangan lama-lama, saya tidak berani sendiri di rumah”.
“Iya ibu tidak akan pergi lama”. Jawab Rayap dengan nada tangis.
Ibu Rayap lansung mameluk anaknya sebelum berangkat ke kota. Rayap sangat sedih melepas ayah dan ibunya. Entah mengapa Rayap sangat berat untuk membiarkan mereka pergi. Beberapa hari setelah ayah dan ibunya ke kota, Rayap mendengar cerita yang sangat panas-panasnya waktu itu, bahwa di kota telah terjadi sebuah kecelakaan yang disebabkan oleh ledakan bom. Setiap hari Rayap menangis karena tidak pernah mendengar kabar ayah dan ibunya. Setelah beberapa minggu berlalu Rayap dikagetkan dengan berita bahwa ayah dan ibunya termasuk korban ledakan bom tersebut. Sejak saat itu Rayap hidup sebantang kara. Ia memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mencari tempat tinggal baru, semua dilakukannya agar ia tidak terlalu mengenang kenangan bersama orang tuanya.
Setelah berkelana entah berapa lama, tiba-tiba pada suatu hari Rayap tersadar berada di sebuah tempat, dimana di tempat itu sangat kotor dan bau. Ternyata ia di temukan oleh Lalat tak sadarkan diri di depan tong sampah. Rayap sangat terkejut dan merasa takut setelah melihat Lalat menghampirinya.
“Akhirnya kamu telah sadar, saya kira kamu telah mati”. Ucap Lalat dengan nada tegas.
Rayap hanya tersenyum getir.
“Mmm,, ka,,ka,, kalau bo,,boleh tahu, saya ada di,, di,, mana se,,sekarang?” Tanya Rayap kepada Lalat dengan nada getar, ditambah dengan mimik yang sangat pucat.
“Hahaahaaha,,, kenapa kamu bicara seperti itu, saya tidak akan menyakiti kamu.” Tertawa Lalat mendengar nada bicara Rayap.
Rayap hanya menunduk malu sambil tersenyum mengingat nada bicaranya sendiri. Tiba-tiba datang seekor Nyamuk dengan membawa sebuah makanan untuk mereka.
“Eh tamu kita dari kampung sudah sadar ya?” Ngeledek Nyamuk kepada Rayap, tapi ia hanya bercanda.
“Nyamuk, kamu jangan bicara seperti itu!” Bentak Lalat kepada Nyamuk.
“Hehe,, maaf, saya hanya bercanda”. Senyum Nyamuk kepada Lalat dan Rayap.
Beberapa saat mereka hanya saling melirik-lirik, tiba-tiba Nyamuk mengeluarkan hiburan andalannya, yaitu dengan bernyanyi, membuat suasana yang tadinya tegang sekarang menjadi santai dan penuh canda tawa. Sejak saat itulah mereka mulai menjalin hubungan persahabatan sampai mereka pindah di dekat kincir air yang ada di sebuah taman.
Tiba-tiba Rayap dikagetkan dengan pancuran air dari kincir. Rayap berlari sekuat tenaga tak tentu arah, traumanya dengan musibah yang menimpa ayah dan ibunya kembali ia ingat dengan kehadiran benda aneh dan misterius ini.
“Ayah,,, ibuuu,,,, jangan pergiiii,,,,”, teriak Rayap sambil meronta tak karuan.
Lalat dan Nyamuk kaget. Mereka hanya terdiam penuh tanya menyaksikan Rayap berteriak.
“Lariiiii,,,,”. Teriak Rayap mengagetkan Lalat dan Nyamuk. Mereka spontan berlari tak tentu arah.
“Huf-huf,,,”.
Rayap dengan langkahnya yang dipaksa cepat menuju tempat persembunyiannya seakan tak bernafas. Segala khayalan tentang kehancuran telah terbayang di benak Rayap, seakan ia berada di tengah perang, semburan api meriam bagaikan petir yang menyambar langit, asap dimana-mana, anak panah melayang kemana-mana, ditambah teriakan dan tangisan tak karuan, langkah kaki kuda sang pemimpin perang bagaikan detak jantungnya yang hampir copot.
Rayap kebanyakan mengkhyal akhirnya biar batang kayu di depannya tidak ia lihat dan lansung menghantamkan mukanya, membuat lamunannya lenyap seketika, hanyalah kunang-kunang yang ia lihat menari-nari di atas kepalanya.
“Brummm,,,,,,,,”,
“Ngeekk,, aduh mukaku hancur”. Ucap Rayap penuh sesal.
Mereka berlari karena melihat benda aneh tersebut bergerak, mereka mengira akan terjadi sebuah ledakan, tapi ternyata benda itu bergeser karena dikena pancuran air dari kincir.
Sebelum menyadari yang sebenarnya terjadi, mereka menundukkan kepala dengan kedua telinga tertutup, tapi anehnya, setelah beberapa saat tidak terjadi apa-apa. Mereka kelihatan bingung dengan nafas sejenak ditahan. Mereka hanya saling berpandanagn sambil tersenyum. Setelah keadaan hening dengan percaya dirinya Nyamuk mengubah suasana yang tadinya tegang menjadi ramai dengan mengeluarkan keahliannya dengan membawa sebuah lagu, suasanapun kembali tenang seperti semula.
Malam pun mulai tiba, suasana yang tadinya ribut tak karuan seakan lenyap ditelan gelapnya malam. Suasana panas seakan mundur sebelum memulai perdebatan dengan suara percik air yang hanya didengar saja terasa sejuk. Suasana seperti inilah yang selalu Rayap dan teman-temannya rasakan, ditambah suara jangkrik yang sangat mencirikan suasana malam yang sangat tenang. Dari kejauhan nampak Rayap duduk bagaikan hawa semedi yang sedang melakukan pertapaan. Ia duduk menghadap benda aneh yang dikiranya sebuah bom, Rayap berpikir bagaikan orang yang akan segera menghadapi ujian akhir sekolah.
“Sebenarnya benda apakah ini, mengapa ia bisa sampai di tempatnya?” Pikir Rayap dalam-dalam.
Tapi Rayap hanya pada saat itu merasa bingung. Setelah beberapa hari berlalu, keadaan kembali berjalan sebagaimana biasanya. Tiba-tiba, pada suatu hari, saat Rayap melintas di samping benda tersebut, ia kembali melihat dan memperhatikan benda itu.
“(Rayap diam tak bergerak)”, ia hanya memandangi benda aneh tadi. Setelah itu Rayap kembali histeris.
“Aaaa,,,,,, tolong-tolong,,”. Teriak Rayap tiba-tiba.
Lalat dan Nyamuk kaget, dan berhamburan keluar menuju dimana Rayap berada.
“Rayap, apa yang terjadi?” Tanya Lalat kepada Rayap.
Rayap mulai menjelaskan apa yang telah ia saksikan. Ternyata benda aneh tersebut sudah agak retak. Mereka mulai mendekati benda itu, namun tidak ada sesuatu yang terjadi.
Setelah lama berlalu benda tersebut mulai menampakkan sesuatu yang aneh. Dari bawah benda itu keluar sesuatu yang mirip dengan akar. Sejak saat itulah Rayap bertekad untuk menjaganya. Tapi, ternyata di sisi lain ada seekor Semut yang sudah lama memperhatikan benda tersebut. Ternyata ia adalah Semut yang selalu iri kepada Rayap. Niat jahatnya pun mulai ia susun dengan meminta bantuan teman-temannya. Setelah rencananya telah ia susun serapi mungkin, ia pun mulai menjalankan rencananya.
Pada suatu malam, pada saat Rayap tengah tidur pulas, Semut menjalankan rencananya.
“Sssttt,,, jangan kebanyakan ngomong, ayo segera bergegas”. Terdengar suara rebut-ribut dari arah benda aneh milik Rayap.
Rayap sempat terbangun, tapi ia kembali tidur karena ia kira hanya sedang bermimpi. Pagi harinya, Rayap histeris menyaksikan benda anehnya hanyalah tinggal landasanya yang ada. Ternyata suara yang didengarnya tadi malam bukanlah mimpi. Rayap segera menghubungi teman-temannya.
Mereka mulai melakukan diskusi. Rapat dimulai, dipimpin oleh komandan Lalat. Pembahasannya di bahas dengan seresmi mungkin. Seakan proyek ini benar-benar harus di susun dengan sangat teliti agar hasilnya dapat memuaskan.
“Saudara-saudara, kita akan melakukan suatu penyelidikan, ini ada kaitannya dengan saudara Rayap.” Ujar Lalat dengan penuh wibawa.
“Yee-yee,,,!!” semuanya gempar bersorak bersama.
“Tenang-tenang saudara-saudara, saya belum selesai bicara.” Potong Lalat lagi.
Semuanya diam dan patuh kepada Lalat.
“Saudara-saudara, sehubungan dengan menghilangnya benda aneh milik Rayap, kita akan turut membantunya untuk mencari agar dapat mudah untuk menemukannya dan kegiatan ini tentunya membutuhkan persatuan dari kita semua.” Pidato panjang lebar Lalat.
Semua bersorak setuju, seakan perang akan segera dimulai dengan jumlah pasukan sekian banyaknya, padahal mereka hanya berjumlah tiga ekor.
“Sebelum kita bergerak, jangan lupa membawa bekal masing-masing karena ini merupakan misi yang resmi.” Tambah Lalat lagi.
(Nyamuk dan Rayap mengangguk pasti)
Siang harinya, misi pun dilaksanakan. Lalat memimpin di depan. Rayap ditugaskan melaksanakan misinya di darat, sedangkan Nyamuk ditugaskan melaksanakan misinya di udara. Hari semakin jauh melangkah, hanya langkah kaki Rayap yang tidak pernah jauh melangkah sementara Nyamuk hanya berputar-putar, komandan Lalat menunggu bodoh. Sejak tadi belum ada juga laporan dari kedua detektif yang ditugaskan, Lalat semakin tidak tenang.
Tiba-tiba ada laporan dari agen Rayap, bahwa ia menemukan sebuah jejak.
“Lapor komandan, saya menemukan ini di tempat saya bertugas.” Lapor agen Rayap sambil menunjukkan potongan makanan kepada komandan Lalat.
‘Kerja bagus agen Rayap, misi ini pasti akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.” Ujar Lalat penuh percaya diri sambil meneliti potongan makanan tersebut.
“Dimana kamu menemukan barang ini agen Rayap?” Tanya komandan Lalat kepada agen Rayap.
“Tidak jauh dari balik batu di samping kanan kincir air komandan.” Jawab agen Rayap.
“Baiklah, sepertinya kita akan segera menemukan pelakunya.” Ujar komandan Lalat.
“Agen Nyamuk-agen Nyamuk, diharapakan segera kembali ke markas. ganti.” Ucap komandan Lalat seakan menggunakan alat komunikasi ala militer.
“Baik, akan segera dilaksanakan.” Jawab agen Nyamuk dari udara dan ternyata tidak berada jauh tepat di atas dimana Lalat dan Rayap berada.
Setelah mereka berkumpul di markas, mereka mulai membahas langkah selanjutnya, karena sasaran sudah ditebak-tebak. Setelah itu mereka mulai melanjutkan rencana mereka. Setelah disaksikan tebakan mereka tidak meleset, dari balik batu terlihat sekelompok kecil semut sedang mengerumuni benda aneh milik Rayap. Mereka dipimpin oleh seekor semut yang agak lebih besar yang tidak lain adalah semut yang selalu iri dengan Rayap. Pada saat itu juga komandan Lalat membagi tugas kepada agen-agennya yaitu Nyamuk dan Rayap. Pada saat bersamaan mereka muncul dan mengagetkan kerumunan semut yang tengah menggiring benda aneh milik Rayap, untuk dibawa ke sarang mereka.
“Angkat tangan dan hentikan pekerjaan kalian.”Spontan komandan Lalat menodongkan senjata kearah pimpinan semut. Para semut sangat kaget dan spontan menghentikan aktifitas mereka.
“Kalian ditahan atas tindakan pencurian, ini sangat melanggar hukum.” Ucap komandan Lalat mengancam.
Tanpa basa basi mereka lansung memborgol para semut. Sementara itu, komandan Lalat menghubungi pihak yang berwajib.
“Selamat siang menjelang sore, Sir. Ini dari komandan Lalat melaporkan, bahwa di tempat tidak jauh dari kediaman agen Rayap ada sebuah kasus dan semua telah dituntaskan. Saya harap anda akan segera mengirimkan bantuan agar tersangka dapat dikualifikasi ke pusat.” Lapor komandan Lalat kepada pihak berwajib.
“Baik, kami akan segera mengirim bantuan. Lima menit bantuan akan segera tiba di lokasi. Terima kasih atas informasinya, pak.” Terdengar jawaban dari pihak berwajib.
Di tengah Rayap sedang bergembira, telah menemukan benda aneh miliknya dan para semut saling menyalahkan, tiba-tiba dari jauh terdengar suara gemuruh bagaikan pesawat yang tidak lain adalah kerumunan Lebah sebagai pihak yang berwajib. Para semut pun segera dibawa oleh para Lebah untuk dikualifikasi. Lalat, Nyamuk dan Rayap kembali ke tempat tinggal mereka.
Malam pun tiba, Rayap sengaja menyiapkan makanan untuk rekan-rekannya yang telah membantunya menemukan benda aneh miliknya. Malam pun berlalu dengan penuh riang gembira diiringi nyanyian Nyamuk yang menjadi hiburan mereka. Rayap sangat bangga mempunyai teman-teman seperti Nyamuk dan Lalat walaupun mereka berbeda bentuk dan latar.
Setelah beberapa waktu berlalu, benda aneh milik Rayap tersebut telah berubah menjadi sebuah tumbuhan yang besar dan berbunga indah bagaikan matahari. Suasana tempat tinggal Rayap semakin indah dengan kehadiran benda aneh tersebut yang tidak lain adalah biji bunga matahari yang telah tumbuh menjadi sosok indah yang tidak aneh lagi bagi Rayap dan teman-temannya.
Tamat.
Di sebuah taman, terdapat sebuah kincir air. Di samping kincir air tersebut ada sebuah kayu lapuk yang ditempati seekor Rayap. Rayap tersebut tidak tinggal sendirian, ia tinggal bersama teman-temannya Lalat dan Nyamuk.
Pada suatu hari, saat Rayap tengah istirahat, tiba-tiba ada sebuah benda aneh jatuh menghantamnya.
“Bruummmm,,,,,!!”
“Aaaaa,,,,,!!” Teriak Rayap dengan hidung dan mata yang sudah membengkak.
“Huf-huf,, sakitnya,,” Merintih Rayap kesakitan.
Setelah ia tersadar, ada sebuah benda aneh di sampingnya. Rayap kelihatan bingung, entah dari mana dan apa nama benda aneh tersebut. Bentuknya agak bulat lonjong, dan berwarna hitam.
Tiba-tiba dari kejauhan, terdengar suara.
“Apa yang sedang kamu lakukan Rayap? Dari tadi saya perhatikan kamu serius sekali.” Tanya Nyamuk kepada Rayap.
Rayap hanya menunjukkan benda aneh tersebut kepada Nyamuk tanpa mnegeluarkan sepatah kata pun.
“Wah, kamu ada kiriman dari kampung ya, Rayap?”. Nyamuk mulai mendekati Rayap.
“Bagi dong,,??” Goda Nyamuk kepada Rayap
“Sssttt,,,, jangan keras-keras kalau bicara”. Ujar Rayap secara bisik-bisik.
“Ini benda bukan kiriman dari kampung, saya sendiri juga bingung dari mana dan apa nama benda ini.” Bisik Rayap kepada Nyamuk.
“Benda ini jatuh dengan sendirinya dari langit”. Tambah Rayap lagi.
Nyamuk bingung dan bertanya-tanya dalam hati.
“Mana ada benda jatuh sendiri dari langit?”
Nyamuk tidak mendengarkan perkataan Rayap, dengan percaya diri ia mulai mendekati benda aneh tersebut. Nyamuk mulai meneliti benda itu. Tiba-tiba Nyamuk berteriak tanpa sebab.
“Aaaaaa,,, jangan-jangan ini adalah sebuah bom”. Nyamuk melayangkan tubuhnya dan segera bersembunyi di balik sebuah daun.
“Hus,, kamu jangan sembarangan bicara”. Teriak Lalat yang baru saja mendaratkan kakinya di atas sehelai daun.
“Sudah berapa lama benda misterius ini ada disini?” Tanya Lalat kepada kedua temannya, seolah-olah ia sedang melakukan tugas introgasi.
Nyamuk hanya diam seakan tidak tahu apa-apa. Sementara Rayap dari tadi bercucuran keringat dengan lutut bergetar tak karuan. Mukanya sudah pucat tak berwarna. Ternyata setelah mendengar pernyataan Nyamuk, bahwa benda tersebut adalah sebuah bom, Rayap sangat takut, gugup dan tidak bisa bergerak, sementara ia berada dekat sekali dengan benda aneh tadi. Rayap tengah mengkhayal tak sadar. Ia mengingat kata-kata orang tuanya sebelum mereka meninggal.
“Nak, ayah dan ibu akan ke kota untuk beberapa hari, kamu jaga rumah, jangan banyak keliaran”. Nasehat ayah Rayap kepada Rayap.
“Iya nak. Ibu akan membelikan makanan kesukaan kamu setelah pulang nanti, dan ingat, jangan lagi ketempat Semut, nanti kamu diapa-apakan selama ibu di kota”.
Semut adalah teman bermain Rayap, tapi Semut wataknya tidak baik, ia selalu iri kepada Rayap dan ingin selalu menang sendiri.
“Iya ayah, ibu tapi perginya jangan lama-lama, saya tidak berani sendiri di rumah”.
“Iya ibu tidak akan pergi lama”. Jawab Rayap dengan nada tangis.
Ibu Rayap lansung mameluk anaknya sebelum berangkat ke kota. Rayap sangat sedih melepas ayah dan ibunya. Entah mengapa Rayap sangat berat untuk membiarkan mereka pergi. Beberapa hari setelah ayah dan ibunya ke kota, Rayap mendengar cerita yang sangat panas-panasnya waktu itu, bahwa di kota telah terjadi sebuah kecelakaan yang disebabkan oleh ledakan bom. Setiap hari Rayap menangis karena tidak pernah mendengar kabar ayah dan ibunya. Setelah beberapa minggu berlalu Rayap dikagetkan dengan berita bahwa ayah dan ibunya termasuk korban ledakan bom tersebut. Sejak saat itu Rayap hidup sebantang kara. Ia memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mencari tempat tinggal baru, semua dilakukannya agar ia tidak terlalu mengenang kenangan bersama orang tuanya.
Setelah berkelana entah berapa lama, tiba-tiba pada suatu hari Rayap tersadar berada di sebuah tempat, dimana di tempat itu sangat kotor dan bau. Ternyata ia di temukan oleh Lalat tak sadarkan diri di depan tong sampah. Rayap sangat terkejut dan merasa takut setelah melihat Lalat menghampirinya.
“Akhirnya kamu telah sadar, saya kira kamu telah mati”. Ucap Lalat dengan nada tegas.
Rayap hanya tersenyum getir.
“Mmm,, ka,,ka,, kalau bo,,boleh tahu, saya ada di,, di,, mana se,,sekarang?” Tanya Rayap kepada Lalat dengan nada getar, ditambah dengan mimik yang sangat pucat.
“Hahaahaaha,,, kenapa kamu bicara seperti itu, saya tidak akan menyakiti kamu.” Tertawa Lalat mendengar nada bicara Rayap.
Rayap hanya menunduk malu sambil tersenyum mengingat nada bicaranya sendiri. Tiba-tiba datang seekor Nyamuk dengan membawa sebuah makanan untuk mereka.
“Eh tamu kita dari kampung sudah sadar ya?” Ngeledek Nyamuk kepada Rayap, tapi ia hanya bercanda.
“Nyamuk, kamu jangan bicara seperti itu!” Bentak Lalat kepada Nyamuk.
“Hehe,, maaf, saya hanya bercanda”. Senyum Nyamuk kepada Lalat dan Rayap.
Beberapa saat mereka hanya saling melirik-lirik, tiba-tiba Nyamuk mengeluarkan hiburan andalannya, yaitu dengan bernyanyi, membuat suasana yang tadinya tegang sekarang menjadi santai dan penuh canda tawa. Sejak saat itulah mereka mulai menjalin hubungan persahabatan sampai mereka pindah di dekat kincir air yang ada di sebuah taman.
Tiba-tiba Rayap dikagetkan dengan pancuran air dari kincir. Rayap berlari sekuat tenaga tak tentu arah, traumanya dengan musibah yang menimpa ayah dan ibunya kembali ia ingat dengan kehadiran benda aneh dan misterius ini.
“Ayah,,, ibuuu,,,, jangan pergiiii,,,,”, teriak Rayap sambil meronta tak karuan.
Lalat dan Nyamuk kaget. Mereka hanya terdiam penuh tanya menyaksikan Rayap berteriak.
“Lariiiii,,,,”. Teriak Rayap mengagetkan Lalat dan Nyamuk. Mereka spontan berlari tak tentu arah.
“Huf-huf,,,”.
Rayap dengan langkahnya yang dipaksa cepat menuju tempat persembunyiannya seakan tak bernafas. Segala khayalan tentang kehancuran telah terbayang di benak Rayap, seakan ia berada di tengah perang, semburan api meriam bagaikan petir yang menyambar langit, asap dimana-mana, anak panah melayang kemana-mana, ditambah teriakan dan tangisan tak karuan, langkah kaki kuda sang pemimpin perang bagaikan detak jantungnya yang hampir copot.
Rayap kebanyakan mengkhyal akhirnya biar batang kayu di depannya tidak ia lihat dan lansung menghantamkan mukanya, membuat lamunannya lenyap seketika, hanyalah kunang-kunang yang ia lihat menari-nari di atas kepalanya.
“Brummm,,,,,,,,”,
“Ngeekk,, aduh mukaku hancur”. Ucap Rayap penuh sesal.
Mereka berlari karena melihat benda aneh tersebut bergerak, mereka mengira akan terjadi sebuah ledakan, tapi ternyata benda itu bergeser karena dikena pancuran air dari kincir.
Sebelum menyadari yang sebenarnya terjadi, mereka menundukkan kepala dengan kedua telinga tertutup, tapi anehnya, setelah beberapa saat tidak terjadi apa-apa. Mereka kelihatan bingung dengan nafas sejenak ditahan. Mereka hanya saling berpandanagn sambil tersenyum. Setelah keadaan hening dengan percaya dirinya Nyamuk mengubah suasana yang tadinya tegang menjadi ramai dengan mengeluarkan keahliannya dengan membawa sebuah lagu, suasanapun kembali tenang seperti semula.
Malam pun mulai tiba, suasana yang tadinya ribut tak karuan seakan lenyap ditelan gelapnya malam. Suasana panas seakan mundur sebelum memulai perdebatan dengan suara percik air yang hanya didengar saja terasa sejuk. Suasana seperti inilah yang selalu Rayap dan teman-temannya rasakan, ditambah suara jangkrik yang sangat mencirikan suasana malam yang sangat tenang. Dari kejauhan nampak Rayap duduk bagaikan hawa semedi yang sedang melakukan pertapaan. Ia duduk menghadap benda aneh yang dikiranya sebuah bom, Rayap berpikir bagaikan orang yang akan segera menghadapi ujian akhir sekolah.
“Sebenarnya benda apakah ini, mengapa ia bisa sampai di tempatnya?” Pikir Rayap dalam-dalam.
Tapi Rayap hanya pada saat itu merasa bingung. Setelah beberapa hari berlalu, keadaan kembali berjalan sebagaimana biasanya. Tiba-tiba, pada suatu hari, saat Rayap melintas di samping benda tersebut, ia kembali melihat dan memperhatikan benda itu.
“(Rayap diam tak bergerak)”, ia hanya memandangi benda aneh tadi. Setelah itu Rayap kembali histeris.
“Aaaa,,,,,, tolong-tolong,,”. Teriak Rayap tiba-tiba.
Lalat dan Nyamuk kaget, dan berhamburan keluar menuju dimana Rayap berada.
“Rayap, apa yang terjadi?” Tanya Lalat kepada Rayap.
Rayap mulai menjelaskan apa yang telah ia saksikan. Ternyata benda aneh tersebut sudah agak retak. Mereka mulai mendekati benda itu, namun tidak ada sesuatu yang terjadi.
Setelah lama berlalu benda tersebut mulai menampakkan sesuatu yang aneh. Dari bawah benda itu keluar sesuatu yang mirip dengan akar. Sejak saat itulah Rayap bertekad untuk menjaganya. Tapi, ternyata di sisi lain ada seekor Semut yang sudah lama memperhatikan benda tersebut. Ternyata ia adalah Semut yang selalu iri kepada Rayap. Niat jahatnya pun mulai ia susun dengan meminta bantuan teman-temannya. Setelah rencananya telah ia susun serapi mungkin, ia pun mulai menjalankan rencananya.
Pada suatu malam, pada saat Rayap tengah tidur pulas, Semut menjalankan rencananya.
“Sssttt,,, jangan kebanyakan ngomong, ayo segera bergegas”. Terdengar suara rebut-ribut dari arah benda aneh milik Rayap.
Rayap sempat terbangun, tapi ia kembali tidur karena ia kira hanya sedang bermimpi. Pagi harinya, Rayap histeris menyaksikan benda anehnya hanyalah tinggal landasanya yang ada. Ternyata suara yang didengarnya tadi malam bukanlah mimpi. Rayap segera menghubungi teman-temannya.
Mereka mulai melakukan diskusi. Rapat dimulai, dipimpin oleh komandan Lalat. Pembahasannya di bahas dengan seresmi mungkin. Seakan proyek ini benar-benar harus di susun dengan sangat teliti agar hasilnya dapat memuaskan.
“Saudara-saudara, kita akan melakukan suatu penyelidikan, ini ada kaitannya dengan saudara Rayap.” Ujar Lalat dengan penuh wibawa.
“Yee-yee,,,!!” semuanya gempar bersorak bersama.
“Tenang-tenang saudara-saudara, saya belum selesai bicara.” Potong Lalat lagi.
Semuanya diam dan patuh kepada Lalat.
“Saudara-saudara, sehubungan dengan menghilangnya benda aneh milik Rayap, kita akan turut membantunya untuk mencari agar dapat mudah untuk menemukannya dan kegiatan ini tentunya membutuhkan persatuan dari kita semua.” Pidato panjang lebar Lalat.
Semua bersorak setuju, seakan perang akan segera dimulai dengan jumlah pasukan sekian banyaknya, padahal mereka hanya berjumlah tiga ekor.
“Sebelum kita bergerak, jangan lupa membawa bekal masing-masing karena ini merupakan misi yang resmi.” Tambah Lalat lagi.
(Nyamuk dan Rayap mengangguk pasti)
Siang harinya, misi pun dilaksanakan. Lalat memimpin di depan. Rayap ditugaskan melaksanakan misinya di darat, sedangkan Nyamuk ditugaskan melaksanakan misinya di udara. Hari semakin jauh melangkah, hanya langkah kaki Rayap yang tidak pernah jauh melangkah sementara Nyamuk hanya berputar-putar, komandan Lalat menunggu bodoh. Sejak tadi belum ada juga laporan dari kedua detektif yang ditugaskan, Lalat semakin tidak tenang.
Tiba-tiba ada laporan dari agen Rayap, bahwa ia menemukan sebuah jejak.
“Lapor komandan, saya menemukan ini di tempat saya bertugas.” Lapor agen Rayap sambil menunjukkan potongan makanan kepada komandan Lalat.
‘Kerja bagus agen Rayap, misi ini pasti akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.” Ujar Lalat penuh percaya diri sambil meneliti potongan makanan tersebut.
“Dimana kamu menemukan barang ini agen Rayap?” Tanya komandan Lalat kepada agen Rayap.
“Tidak jauh dari balik batu di samping kanan kincir air komandan.” Jawab agen Rayap.
“Baiklah, sepertinya kita akan segera menemukan pelakunya.” Ujar komandan Lalat.
“Agen Nyamuk-agen Nyamuk, diharapakan segera kembali ke markas. ganti.” Ucap komandan Lalat seakan menggunakan alat komunikasi ala militer.
“Baik, akan segera dilaksanakan.” Jawab agen Nyamuk dari udara dan ternyata tidak berada jauh tepat di atas dimana Lalat dan Rayap berada.
Setelah mereka berkumpul di markas, mereka mulai membahas langkah selanjutnya, karena sasaran sudah ditebak-tebak. Setelah itu mereka mulai melanjutkan rencana mereka. Setelah disaksikan tebakan mereka tidak meleset, dari balik batu terlihat sekelompok kecil semut sedang mengerumuni benda aneh milik Rayap. Mereka dipimpin oleh seekor semut yang agak lebih besar yang tidak lain adalah semut yang selalu iri dengan Rayap. Pada saat itu juga komandan Lalat membagi tugas kepada agen-agennya yaitu Nyamuk dan Rayap. Pada saat bersamaan mereka muncul dan mengagetkan kerumunan semut yang tengah menggiring benda aneh milik Rayap, untuk dibawa ke sarang mereka.
“Angkat tangan dan hentikan pekerjaan kalian.”Spontan komandan Lalat menodongkan senjata kearah pimpinan semut. Para semut sangat kaget dan spontan menghentikan aktifitas mereka.
“Kalian ditahan atas tindakan pencurian, ini sangat melanggar hukum.” Ucap komandan Lalat mengancam.
Tanpa basa basi mereka lansung memborgol para semut. Sementara itu, komandan Lalat menghubungi pihak yang berwajib.
“Selamat siang menjelang sore, Sir. Ini dari komandan Lalat melaporkan, bahwa di tempat tidak jauh dari kediaman agen Rayap ada sebuah kasus dan semua telah dituntaskan. Saya harap anda akan segera mengirimkan bantuan agar tersangka dapat dikualifikasi ke pusat.” Lapor komandan Lalat kepada pihak berwajib.
“Baik, kami akan segera mengirim bantuan. Lima menit bantuan akan segera tiba di lokasi. Terima kasih atas informasinya, pak.” Terdengar jawaban dari pihak berwajib.
Di tengah Rayap sedang bergembira, telah menemukan benda aneh miliknya dan para semut saling menyalahkan, tiba-tiba dari jauh terdengar suara gemuruh bagaikan pesawat yang tidak lain adalah kerumunan Lebah sebagai pihak yang berwajib. Para semut pun segera dibawa oleh para Lebah untuk dikualifikasi. Lalat, Nyamuk dan Rayap kembali ke tempat tinggal mereka.
Malam pun tiba, Rayap sengaja menyiapkan makanan untuk rekan-rekannya yang telah membantunya menemukan benda aneh miliknya. Malam pun berlalu dengan penuh riang gembira diiringi nyanyian Nyamuk yang menjadi hiburan mereka. Rayap sangat bangga mempunyai teman-teman seperti Nyamuk dan Lalat walaupun mereka berbeda bentuk dan latar.
Setelah beberapa waktu berlalu, benda aneh milik Rayap tersebut telah berubah menjadi sebuah tumbuhan yang besar dan berbunga indah bagaikan matahari. Suasana tempat tinggal Rayap semakin indah dengan kehadiran benda aneh tersebut yang tidak lain adalah biji bunga matahari yang telah tumbuh menjadi sosok indah yang tidak aneh lagi bagi Rayap dan teman-temannya.
Tamat.
Kamis, 24 Oktober 2013
PENGALAMAN LEBARAN IDUL ADHA 15 OKTOBER 2013#
PENGALAMAN LEBARAN IDUL ADHA 15 OKTOBER 2013#
Kebersamaan dengan keluarga merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu, apalagi dalam menyambut hari raya Idul Adha. Hal yang paling berkesan adalah pada saat seluruh anggota keluarga berkumpul untuk saling bermaaf-maafan.
Pada lebaran Idul Adha tahun ini, 2013, saya tidak menyangka akan pulang ke kampung halaman untuk melaksanakan shalat ID. Kegiatan yang diselenggarakan di kampus UHO bertepatan dengan hari raya Idul Adha, dimana kegiatan perkuliahan ditunda untuk waktu satu minggu. Hal ini merupakan kabar baik bagi sebagian mahasiswa karena peluang untuk pulang kampung lumayan cukup lama.
Hari ini berlalu dengan penuh kesibukan yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat di kampung saya yaitu baca-baca. Malampun berlalu dengan seperti biasanya dipenuhi sorakkan anak-anak ditambah dengan kumandang takbir yang membuat hati terasa riang tak karuan menyambut hari raya.
Selasa, 15 Oktober 2013, sebelum fajar menyingsing suara takbir berkumandang memecah kesunyian pagi, membuat saya tidak sabar untuk bangkit dan bersiap-siap untuk berangkat melaksanakan shalat ID secara berjamaah yang bertempat di lapangan Ulunambo, Ereke.
Lebaran kali ini, saya menghabiskan waktu di rumah dengan keluarga, tidak seperti biasanya pada lebaran-lebaran sebelumnya saya pergi ke rumah pamanku untuk lebaran bersama.
Sabtu, 19 Oktober 2013, adalah hari dimana saya dan adik saya harus kembali ke kota Kendari. Tidak terasa waktu satu minggu telah berlalu selama kami di kampung, tibalah hari ini kami akan meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan kewajiban sebagai seorang mahasiswa. Doa restu dari kedua orang tua menjadi bekal pendorong untuk kami berdua.
Selasa, 08 Oktober 2013
Harga Buah Naik, Daya Beli Konsuman Menurun#
Harga Buah Naik, Daya Beli Konsuman Menurun#
Daya beli konsumen terhadap buah-buahan di pasaran makin rendah. Ini dipicu merangkaknya harga buah impor menyusul lemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Apalagi, buah impor masih mendominasi dagangan yang dijajakan sejumlah pedagang buah.
Kondisi tersebut membawa dampak positif terhadap penjualan buah local. Tingkat penjualan buah local makin meningkat. Ini diakibatkan karena masyarakat mayoriitas memilih buah lokal karena harganya lebih ekonomis.
Drengan demikian, kondisi tersebut membawa dampak positif terhadap pasar buah lokal. Dengan melonjaknya harga buah impor saat ini, membuat banyak konsumen yang melirik buah lokal untuk dikonsumsi.
Kampus Baru Universitas Halu Oleo (UHO) Jadi Perhatian Polres Kendari#
Kampus Baru Universitas Halu Oleo (UHO) Jadi Perhatian Polres Kendari#
Kericuhan yang sering terjadi di wilayah sekitar Kampus Baru Universitas Halu Oleo (UHO) menjadi perhatian dan sorotan masyarakat, baik sekitar kampus maupun di luar-luar kampus. Hal ini menyebabkan berita yang sebenarnya tidak benar adanya kerap terdengar benar-benar terjadi. Kejadian yang sering terdengar bahwa kericuhan antar mahasiswa yang beradu benda tajam sangat meresahkan warga sekitaran kampus, terutama mahasiswa yang mendiami kamar-kamar kost di depan Kampus Baru Universitas Halu Oleo (UHO).
Rawannya tindak pidana yang setiap tahunnya kerap terjadi di wilayah Kampus Baru Universitas Halu Oleo (UHO) menjadi sasaran utama pengawasan pihak Polres Kendari. Selain memaksimalkan polpos yang telah dibangun di setiap area tertentu, Polres Kendari juga sudah mengadakan tinjauan-tinjauan lansung di setiap lorong yang berada di area depan Kampus Baru Universitas Halu Oleo (UHO). Tinjauan tersebut lansung dilakukan di setiap kamar-kamar kost mahasiswa. Hal ini membuat resah mahasiswa sebab, apabila dalam tinjauan tersebut polres mendapatkan ada yang menyimpan benda tajam maka akan dimintai keterangan lebih lanjut serta menyita benda tajam tersebut.
Sejauh ini, pemicu utama tindak kekerasan di wilayah ini tidak lain adalah karena perbedaan pendapat dan kurangnya persatuan antar pelajar. Selain itu, pemicu lain terkait dengan tindak kekerasan tersebut adalah antar suku yang saling memihak satu sama lain yang membuat tindakan ini terus berkelanjutan.
Untuk itu, kita segenap masyarakat serta mahasiswa yang sadar akan pemicu rawannya tindak kekerasan tersebut, marilah kita senantiasa menjaga lingkungan kampus supaya aman dan terkendali. Sebab, wilayah ini merupakan sentral dari aktivitas para pemuda di Sultra, yang setiap saat bisa memicu kerawanan. Sebagai masyarakat yang beraktifitas di sekitar kampus, marilah kita saling berkordinasi dengan anggota polisi dalam meningkatkan keamanan di lingkungan tempat tinggal. Bila ada hal-hal yang mencurigakan ataupun tindakan kekerasan segera melaporkan dengan segera agar dapat ditangani kepolisian.
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA SURAT KELUAR DI SEKRETARIAT DPRD KOTA KENDARI BULAN SEPTEMBER 2011#
NAMA : YUNI MAHADIYANTI
NOMOR STAMBUK : A1D1 08 049
PROGRAM STUDI : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
JUDUL PENELITIAN : Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Surat Keluar di Sekretariat DPDR Kota Kendari Bulan September 2011
DOSEN PEMBIMBING : 1. Drs. La Yani Konisi, M. Hum
NIP 19671231 199303 1 021
2. Drs. Fahruddin Hanafi, M. Pd.
NIP 19621215 199102 1 001
Tahun Skripsi : 2013
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
PADA SURAT KELUAR DI SEKRETARIAT DPRD KOTA
KENDARI BULAN SEPTEMBER 2011#
NUR HIKMA
A1D1 11 103
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia pada Surat Keluar di Sekretariat DPRD Kota Kendari Bulan September 2011. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat keluar di Sekretariat DPRD kota Kendari bulan Semptember 2011. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi pengonsep dan pengetik surat di sekretariat DPRD Kota Kendari, sebagai bahan acuan dalam pembuatan surat-surat selanjutnya, dan sebagai sumber referensi. Metode penelitian ini adalah metode lapangan, dengan mengggunakan teknik dokumentasi terhadap kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat keluar di Sekretariat DPRD Kota Kendari.
Analisis kesalahan penggunaan bahasa Inionesia ini difokuskan pada aspek (1) kaidah penulisan bagian-bagian surat resmi, (2) Ejaan Yang Disempurnakan: tanda titik, tanda koma, tanda titik dua, tanda titik koma, tanda hubung, tanda garis miring, dan huruf kapital, dan (3) pilihan kata: ketepatan, kecermatan, dan kelaziman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan dan termasuk dalam jenis penelitian studi dokumen/teks. Sesuai dengan hasil penelitian ini, pada aspek penulisan bagian-bagian surat penggunaan bahasa Indonesia pada surat-surat keluar Sekretariat DPRD Kota Kendari bulan September 2011 terdapat pada keseluruhan bagian surat. Pada aspek Ejaan yang Disempurnakan, kesalahan berbahasa Indonesia pada surat-surat keluar Sekretariat DPRD Kota Kendari bulan September 2011 terdapat pada seluruh penggunaan, kecuali bagian titik koma yang tidak terdapat kesalahan dan menjadi bagian surat yang paling sedikit kesalahannya. Kesalahan yang terdapat pada penggunaan huruf kapital merupakan kesalahan paling banyak dan diprediksikan menjadi pontensial mendatangkan kesalahan pada penulisan surat selanjutnya. Pada aspek penulisan kata, kesalahan berbahasa Indonesia pada surat-surat keluar Sekretariat DPRD Kota Kendari bulan September 2011 terdapat pada seluruh aspek pilihan kata. Kesalahan yang terdapat pada aspek kecermatan merupakan kesalahan paling banyak dan diprediksikan menjadi pontensial mendatangkan kesalahan pada penulisan surat selanjutnya, sedangkan kesalahan yang terdapat pada aspek kelaziman merupakan kesalahan paling sedikit.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Kita dikenal dan menjadi popular di lingkungan lain apabila kita dapat memahami orang lain dan membuat orang lain memahami kita. Saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki. Kita dapat memahami orang lain dengan baik apabila kita mendengarkan dengan baik. Kita dapat membuat orang lain memahami kita dengan baik apabila kita berbicara atau menulis dengan baik pula.
Bahasa surat dinas atau resmi adalah ragam tulisan. Ini berarti bahasanya sudah memiliki tata tulis atau tata aksara yang secara teratur dipakai dalam ragam tulisan. Dalam kenyataannya dalam menulis surat dinas tidak mudah dilakukan. Masih dapat ditemukan bahasa surat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baku sehingga menyebabkan kesalahan bahasa. Berdasarkan pengamatan awal, kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam surat ini juga terdapat pada surat keluar di Sekretariat DPRD Kota Kendari.
Menurut Bratawidjaja (1995: 1), berdasarkan penelitian mengenai surat-menyurat, baik pada instansi pemerintah maupun dunia bisnis khususnya, ternyata betapa banyak terjadi kesalahan-kesalahan dalam penulisan surat. Kekurangan dan kesalahan tersebut disebabkan oleh: (1) kebiasaan anak-anak (maupun orang tua) di dalam keluarga untuk menulis surat yang baik hampir tidak mendapat tempat dalam kehidupan keluarga, (2) tidak adanya pengarahan dan petunjuk cara menyusun surat berlkanjut pula pada lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun informal dan kegiatan surat-menyurat lebih sekedar pengetahuan dan bukannya betul-betul dipraktikan, dan (3) masayarakat terlalu mudah memaafkan kesalahan dalam menulis surat.
Berdasarkan keterangan dari staf bagian persidangan di Sekretariat DPRD Kota Kendari yang bertugas membuat surat, surat yang dikeluarkan hanya menyesuaikan dengan kondisi dan memperhatikan tata karma serta memilih bahasa yang sopan didengar oleh penerima surat tanpa memahami kaidah-kaidah penulisan surat resmi dan kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD) serta pemakaian diksi.
KAJIAN TEORI
Pengertian Surat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, surat berarti kertas yang bertulis atau secarik kertas sebagai tanda atau keterangan sesuatu yang ditulis. Surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu yang khusus berlaku untuk surat menyurat (Finoza: 1991: 4). Menurut Bratawidjaja (1995: 5) surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi itu dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan. Pemikran, sanggahan dan sebagainya. Hal yang sama dikemukakan oleh Soedjito dan Solchan (1994: 1) bahwa surat adalah jenis karangan (komposisi) paparan. Di dalam paparan pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya, m enjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Demikian pula di dalam surat. Selain itu, surat adalah percakapan (dialog) seperti yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi Surat
Fungsi utama surat adalah sebagai alat komunikasi tulis. Menurut Bratawadjaja (1995: 6) surat (resmi) sebagai alat komunikasi mempunyai fungsi sebagai: (1) tanda bukti tertulis yang ontetik, misalnya surat perjanjian, surat kuasa; (2) alat pengingat bila sewaktu-waktu diperlukan, misalnya surat yang telah diarsipkan; (3) dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembali untuk mengetahui perkembangan masa lampau; (4) jaminan keamanan, misalnya surat keterangan jalan; (5) pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah, surat pengangkatan, dan yang sejenis.
Klasifikasi Surat
Di antara jenis surat terdapat surat yang didasarkan pada sifat isinya: (1) surat remi (dinas), (2) surat pribadi, (3) surat dagang. Surat resmi (surat dinas) adalah surat yang isinya tentang masalah kedinasan yang dibuat atau dikirimkan oleh satu jawatan (organisasi) kepada jawatan (organisasi) lain atau kepada perorangan; atau sebaliknya, dari perorangan kepada jawatan (organisasi).
Surat pribadi adalah surat yang isisnya menyangkut tentang persoalan pribadi yang ditulis atau dikirimkan oleh sesorang kepada anggota keluarga, teman sejawat atau kepada orang lain yang telah dikenal baik.
Surat dagang adalah surat yang dibuat dan dikirimkan antar perusahaan dagang yang menyangkut tentang masalah perdagangan.
Jenis Surat Resmi
Menurut Soedjito (2010: 37), yang termasuk surat resmi adalah sebagai berikut.
1. Surat Dinas
2. Nota Dinas
3. Memo
4. Surat Pengantar
5. Surat Edaran
6. Surat Undangan
7. Surat Tugas
8. Surat Pengumuman.
9. Surat Pernyataan
10. Surat Keterangan
11. Surat Kuasa
12. Surat Berita Acara
Bagian-Bagian Surat
Pada penjelasann berikut ini akan dijelaskan bagian-bagian surat dari buku Terampil Menulis Surat Resmi Bahasa Indonesia (Soedjito, 2010).
Penulisan Kepala Surat
Kepala surat resmi diketik di tengah atas. Pada kepala surat dinas perguruan tinggi negeri dicantumkan (a) gambar perguruan tinggi yang bersangkutan (logo), (b) nama departemen, (c) nama perguruan tinggi yang dicetak lebih tebal/lebih besar daripada nama departemen, dan (d) alamat. Kepala surat ditutup dengan garis tebal tunggal. Tidak ada titik (.) pada akhir kalimat.
Penulisan Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis sesuai dengan bentuk surat. Pada bentuk surat dinas bentuk Lurus Penuh, tanggal surat dituliskan di kiri atas, sedangkan pada bentuk Lurus, Setengah Lurus, dan Resmi Indonesia dituliskan di kanan atas. Pada Surat Tugas, Surat Kuasa, Surat Resmi Indonesia, Surat Pernyataan, dan Surat Berita Acara, tanggal surat dituliskan di kanan bawah.
Penulisan Nomor, Lampiran, dan Hal Surat
Menurut Soedjito (2010: 55), nomor (tidak disingkat No.) surat berisikan (1) nomor urut, (2) kode surat, dan (3) tahun pembuatan. Pada bentuk surat dinas, nomor surat dituliskan sebaris dengan tanggal surat dan tidak ada tanda titik (.) di belakang angka tahun. Nomor urut surat keluar tidak perlu diawali dengan angka nol (0).
Penulisan Alamat Surat
Alamat surat ada dua macam, yaitu alamat pada lembar surat dan sampul surat. Alamat pada lembar surat (alamat dalam) terdiri atas frasa Yang Terhormat yang lazim disingkat Yth., nama orang atau nama, dan jabatan dan alamat. .
Penulisan Salam Pembuka
Salam pembuka yang lazim digunakan secara umum dan terdapat dalam bentuk surat dinas adalah frasa Dengan Hormat, (tidak disingkat Dh,). Selain tiu, ada salam pembuka Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yang digunakan secara khusus dilingkungan departemen/organisasi/yayasan yang berkaitan dengan agama Islam.
Penulisan Isi Surat
Isi surat umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu Pembuka, Isi pokok (inti), dan Penutup.
(a) Pembuka
Kalimat pembuka berguna untuk mengantar dan menarik perhatian pembaca terhadap isi pokok (inti).
(b) Isi Pokok (inti)
Pada surat dinas isi pokok (inti) surat umumnya diawali dengan ungkapan penghubung Sehubungan dengan hal itu, berkaitan dengan hal itu.
Sehubungan dengan hal tersebut, Fakultas Sastra bermaksud berpatisipasi dalam rangka pengembangan budaya kawasan…
(c) Penutup
Penutup surat umumnya berisi ucapan terima kasih atau harapan kepada penerima surat. Kalimat penutup surat hendaknya ditukis secara ringkas dan jelas.
Penulisan Nama Jabatan, Tanda Tangan, Nama Terang Pejabat Penanda Tangan, dan NIP
Penulisan nama jabatan, tanda tangan, nama terang pejabat penanda tangan, dan NIP dpat dirinci sebagai berikut.
1. Nama jabatan penanda tangan diketik di bagian kanan bawah, diakhiri tanda baca koma (,).
2. Nama jabatan penanda tangan diketik dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata penghubung.
3. Nama pejabat penanda tangan diketik di bawah dan sejajar dengan nama jabatan penanda tengan dengan huruf kapital pada setiap awal kata tanpa diapit dengan tanda kurung serta tanpa garis bawah.
4. Nama pejabat dapat menentukan gelar akademik.
5. Tanda tangan pejabat dibubuhkan di antara nama jabatan dan nama pejabat.
6. NIP diketik di bawah dan sejajar dengan nama pejabat penanda tangan, menggunakan huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik dan diikuti dengan nomor tanpa jarak.
Penulisan Tembusan Surat
Tembusan surat dibuat jika isi surat yang dikirimkan keepada pihak yang dituju itu perlu diketahui oleh pihak-pihak lainnya yang ada hubungannya dengan surat tersebut. Dengan cara demikian, pihak yang dikirimi surat mengetahui siapa saja yang juga diberitahu tentang isi surat.
Kata Tembusan diikuti tanda titik dua (:), tanpa garis bawah, tanpa Yth. (tidak seperti pada alamat), tanpa kata depan kepada dan ditulis sebaris dengan nama pejabat penanda tangan surat. Pihaak yang diberi tembusan dituliskan di bawah kata Tembusan, tidak diawali dengan Yth. dan juga kata penyapa Bapak/Ibu/Saudara.
Bahasa Surat Resmi
Bahasa surat adalah bahasa tulis. Oleh sebab itu, sebuah surat harus memiliki syarat-syarat bahasa tulis yang sesuai dengan tata bahasa dan disusun dalam suatu komposisi yang baik terlebih lagi dalam penulisan surat resmi. Surat resmi haruslah ditulis dengan menggunakan bahasa baku, yaitu bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang sudah dibakukan. Kebakuan itu meliputi ejaan, bentuk kata, pilihan kata, dan kalimat (Soedjito, 2010: 11).
Ejaan Yang Disempurnakan
Kaidah ejaan seperti yang dimuat dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indomnesia yang Disempurnakan merupakan salah satu pedoman yang digunakan dalam bahasa Indonesia ragam tulis. Oleh karena itu, aturan ejaan yang dipatuhi dalam bahasa tulis, perlu dipatuhi pula dalam penulisan surat.
Pemakaian Tanda Baca
Tanda Titik (.)
1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
2) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
3) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
4) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
5) Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.
6) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkankalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahui oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan lansung dari bagian lain dalam kalimat.
5. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan lansung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan lansung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
6. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, dan (d) nama dan tempat wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
8. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
9. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
10. Tanda koma dipakai di muka angka decimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi .
12. Tanda koma papat dipakai-untuk menghindari salah baca-di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang secara dalam kalimat majemuk.
2. Tanda titik koma duigunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
3. Tanda titik koma digunakan memisahkan dua kalimat atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan tanda hubung.
Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
4. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (4) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.
3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
5. Tanda hubung boleh dipakai untuk meemperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (b) penghilang bagian frasa atau kelompok kata.
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan –an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, (e) kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan (f) gabunngan kata yang merupakan kesatuan.
7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Tanda Garis Miring (/)
1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.
2. Tanga garis miring dipakai sebagai peganti kata atau, tiap dan ataupun.
Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagagai huruf petama petikan lansung.
3. Huruf kapital dipakai dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan nama agama.
Pilihan Kata
Menurut Soedjito (2010: 16) dalam penulisan surat resmi, ada beberapa asas yang dapat diterapkan untuk memilih kata, antara lain, yaitu asas ketepatan, kecermatan, dan kelaziman.
Asas Ketepatan
Asas ketepatan berkaitan dengan bentuk dan makna.
Asas Kecermatan
Pemilihan dan penggunaan kata secara cermat bercirikan antara lain, (1) mubazir, (2) tidak rancu, dan (3) idiomatis.
Asas Kelaziman
Lazim yaitu kata yang sudah menjadi milik bahasa Indonesia dan bukan kata yang hanya atau masih dipakai di daerah-daerah tertentu Widiyamartaya (dalam Wasila: 38).
Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Indihadi (2010: 1) mengatakan bahwa analisis kesalahan berbahasa merupakan salah satu cara mengetahui sejauh mana kemampuan kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Melalui kesalahan berbahasa, kita dapat menjelaskan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kesalahan berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia, secara lisan maupun tertulis, yang berada di luar atau menyimpang dari faktor-faktor komunikasi dan kaidah kebahasaan dalam bahasa Indonesia.
Surat Keluar
Pengertian Surat Keluar
“Surat keluar adalah semua tulisan dinas atau berita-berita dinas yang dikirimkan ke intern organisasi maupun unit-unit organisasi yang ada dalam satu lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan perusahaan (ekstern organisasi) baik instansi pemerintah maupun swasta”. (Wursanto, 1989: 10)
Penanganan Surat Keluar
1. Pengonsepan Surat
2. Pengetikaan Surat
3. Pemeriksaan
4. Penandatanganan
5. Penomoran Surat
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian studi dokumen teks (Document Study) yang bersifat deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah penggambaran atau penyajian data berdasarkan kenyataan-kenyataan secara objektif, sistematis, dan faktual sesuai data yang berhubungan dengan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat keluar di Sekretariat DPRD Kota Kendari bulan September 2011. Sedangkan kualitatif dipakai untuk menganalisis konsep-konsep yang berhubungan dengan penelitian tanpa menggunakan prinsip-prinsip statistik tetapi berpedoman pada data daari informan berupa data tentang surat di Sekretariat DPRD Kota Kendari bulan September 2011.
Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah data bahasa tulis berupa surat keluar yang diperoleh dari informan yang bekerja pada Kasubag Persidangan Sekretariat DPRD Kota Kendari.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah surat-surat Keluar Sekretariat DPRD Kota Kendari, yakni yang berada pada bulan September 2011.
Metode dan Teknik Pengambilan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan, dengan menggunakan teknik dokumentasi terhadap kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat keluar di Sekretariat DPRD Kota Kendari bukan September 2011.
Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif, yakni data dideskripsikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat dengan menguraikan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat-surat keluar Sekretariat DPRD Kota Kendari bulan September 2011.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Kesalahan Penggunaan Kaidah Penulisan Surat Resmi dalam Penulisan Bagian-Bagian Surat
Pada bagian ini data dikumpulkan, diidentifikasi, dan dianalisis (menjelaskan penggunaan bahasa Indonesia) berdasarkan penulisan begian-bagian surat resmi.
Kesalahan Penulisan Kepala Surat
Pada penulisan kepala surat ditemukan beberapa penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan penggunaan kaidah penulisan surat sebagai berikut.
(1a) DEWAN PERWAKILAN DAERAH
KOTA KENDARI
Jumlah data kesalahan pada aspek kepala surat sebanyak dua data. Dalam penulisan kepala surat nama instansi/kantor yang menjadi asal surat tersebut dicetak lebih tebal besar daripada nama departemen atau kementiran yang terdapat di dalam kepala surat.. Penulisan yang benar adalah sebagai berikut.
(1a’) DEWAN PERWAKILAN DAERAH
KOTA KENDARI
Kesalahan Penulisan Tanggal Surat
Pada penulisan tanggal surat ditemukan satu kesalahan data sebagai berikut.
(2) Kendari, 2 September 2011
Penulisan tanggal surat hanya terdiri atas tanggal, bulan, dan tahun. Nama kota, seperti Kendari tidak perlu dituliskan dalam tanggal surat. Oleh karena itu, penulisan yang benar untuk data kesalahan data (2) adaalah sebagai berikut.
(2’) … September 2011
Kesalahan Penulsan Nomor Surat
Pada penulisan nomor surat dapat dilihat dua data kesalahan sebagai berikut.
(3a) Nomor : 093/Set. DPRD/2011
Kesalahan yang terdapat pada data kesalahan (3a) yaitu nomor surat diawali dengan angka nol (0). Jadi, penulisan yang benar untuk data (3a) adalah sebagai berikut.
(3a’) Nomor : 93/Set. DPRD/2011
Kesalahan Penulisan Lampiran Surat
Pada penulisan lampiraan surat ditemukan satu kesalahan sebagai berikut.
(4) Lampiran : -
Data kesalahan (4) seharusnya tidak perlu ditulis kata Lampiran karena dalam surat tersebut tidak ada yang dlampirkan.
Kesalahan Penulisan Hal Surat
Pada penulisan hal surat terdapat dua data kesalahan sebagai berikut.
(5a) Perihal: Konsultasi
Pada data kesalahan (a) seharusnya Perihal ditulis dengan kata Hal. Adapun penulisan yang benar untuk data (5a) adalah sebagai berikut.
(5a’) Hal : Konsultasi
Kesalahan Penulisan Alamat Surat
Pada penulisan alamat surat terdapat sejumlah data (data selengkapnya lihat pada lampiran) berkaitan dengan aspek kesalahan penulisan alamat surat.
(6a) Kepada
(6b) Yth, -Ketua-ketua Komisi;
Kesalahan pada data (6a) terdapat pada penggunaan kata Kepada. Dalam penulisan alamat surat tidak perlu diawali dengan kata Kepada karena tanpa kata Kepada alamat yang dituju sudah jelas.
Kesalahan Penulisan Salam Pembuka Surat
Pada penulisan salam pembuka ditemukan dua data kesalahan berikut ini.
(7a) Dengan Hormat,
Huruf pertama dalam ungkapan salam ditulis dengan huruf kapital hanya pada kata Dengan. Data kesalahan (7a) menggunakan huruf kapital pada kata Hormat. Inilah yang menjadi penyebab data kesalahan (7a). Adapun penulisan salam pembuka yang benar dapat dilihat sebagai berikut.
(7a’) Dengan hormat,
Kesalahan Penulisan Isi Surat
Paragraf pembuka surat berisikan pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan, atau permintaan.
Kata Sehubungan pada surat tidak tepat karena kata tersebut merupakan kata penghubung yang seharusnya mengawali bagian isi pokok surat, pada bagian pembuka surat. Hal ini terlhat pada data kesalahan berikut ini.
(8a) sehubungan rencana kunjungan komisi II DPRD Kota Kendari di Kabupaten Kolaka untuk melakukan konsultasi kepada Bapak dan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Kolaka, maka dengan ini kami sampaikan sebagai berikut.
Kalimat pembuka mengantar perhatian pembaca terhadap isi pokok (inti) surat. Untuk menyampaikan hal tersebut harus menggunakan kalimat yang efektif sesuai dengan maksud surat itu. Adapun untuk perbaikan data kesalahan di atas dapat dilihat sebagai berikut.
(8a’) Dengan hormat kami informasikan bahwa kujungan komisi DPRD Kota Kendari di Kabupaten Kolaka untuk melakukan konsultasi kepada Bapak dan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Kolaka telah direncanakan. Sehubungan dengan hal ini, kami sampaikan sebagai berikut:
Kesalahan Penulisan Nama Jabatan, Tanda Tangan, Nama Terang, Pejabat Penanda Tangan, dan NIP
Pada penulisan nama jabatan, tanda tangan, nama terang pejabat penanda tangan, dan NIP ditemukan kesalahan-kesalahan berikut ini.
(9a) DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA KENDARI
KETUA,
Pada kesalahan (a) penulisan nama jabatan penanda tangan jangan menggunakan huruf capital semua. Cukup huruf awal dari masing-masing kata saja. Selain itu, nama pejabat penanda tangan diketik di bawah dan sejajar dengan jabatan penanda tangan dengan huruf capital pada setiap awal kata.
Keslahan Penulisan Tembusan Surat
Pada penulisan tembusan surat terlihat pada data kesalahan sebagai berikut.
(10a) Tembusan disampaikan kepada Yth:
Pada data kesalahan (10a) kata tembusan diikuti dengan tanda titik dua (:) garis bawah dan huruf tebal. Seharusnya tidak menggunakan garis bawah dan huruf tebal. Selain itu, penulisan kata tembusan seharusnya sejajar dengan nama penanda tangan.
Kesalahan Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Pada bagian ini data kesalahan dikumpulkan, diidentifikasi, dan dianalisis (menjelaskan kesalahan dan menyajikan pembenaran) berdasarkan penggunaan EYD.
Kesalahan Penggunaan Tanda Titik (.)
Pada pnggunaan tanda titik ditemkan kesalahan sebagai berikut.
(1a) Kepala. Kantor Kementrian Agama Kota Kendari
Prov. DKI Jakarta
Penggunaan tanda baca titik pada data kesalahan (1a) tidak tepat. Dalam kaidah EYD tanda baca titik digunakan di belakang singkatan nama orang, bukan di belakang kata kepala yang menunjukkan nama jabatan bagian instansi apa. Pada data kesalahan Prov. Tepat pada posisi penenpatan tanda titik di belakang singkatan atau ungkapan yang sudah umum. Akan tetapi, kata Prov. yang berada pada bagian alamat surat, dimana pada bagian tersebut alamat sebaiknya tidak disingkat.
Kesalahan Penggunaan Tanda Koma (,)
Berikut dikemukakan data berkaitan dengan aspek kesalahan penggunaan tanda koma.
(2a) Yth,
Pada data kesalahan (2a), penulisan Yth, seharusnya bukan diakhiri dengan tanda baca koma, melainkan diakhiri dengan tanda baca titik yang berfungsi untuk mengakhiri sebuah singkatan.
Kesalahan Penggunaan Tnada Titik Dua (:)
Pada penggunaan tanda titik dua ditemukan kesalahan sebagai berikut.
(3a) …. Akan dilaksanakan pada :
Penggunaan tanda titik dua seharusnya tidak didahului dengan spasi setelah akhir kata.
Kesalahan Penggunaan Tnda Titik Koma (;)
Tidak ditemukan kesalahan penggunaan tanda titik koma pada keseluruhan sampel surat.
Kesalahan Penggunaan Tnda Hubung (-)
Pada penggunaan tanda hubung ditemukan kesalahan-kesalahan sebagai berikut.
(5a) di-
Kendari
Pada data (5a) tanda hubung setelah kata depan di- seharusnya dihilangkan karena tidak sesuai dengan pemakaian tanda hubung.
Kesalahan penggunaan Tanda Garis Miring (/)
Pada penggunaan tanda garis miring ditemukan kesalahan sebagai berikut.
(6a) Hari/tanggal : Rabu, 7 September 2011
Penggunaan tanda garis miring pada data kesalahan (6a) tidak tepat. Tanda baca yang tepat pada data tersebut yaitu tanda koma (,). Hal ini dikarenakan dalam kaidah EYD tanda baca koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Sebagai tambahan, penulisan hari, tanggal, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil. Penulisan yang benar adalah sebagai berikut.
(6a’) hari, tanggal: Rabu, 7 September 2011
Kesalahan Pengguanaan Huruf Kapital
Berikut dikemukakan data yang berkaitan dengan aspek kesalahan penggunaan huruf kapital.
(7a) … melakukan Konsultasi Kepada....
Adapun kesalahan pemakaian huruf kapital pada wal kata terdapat pula pada data kesalahan (7a). Hal ini disebabkan dalam kaidah EYD huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama yang tidak diikuti nama orang, nama instansi atau nama tempat.
Kesalahan Penggunaan Pilihan Kata (Diksi)
Pada bagian ini data kesalahan dikumpulkan, diidentifikasi, dan dianalisis berdasarkan penggunaan diksi yang dibatasi pada asas ketepatan, asas kecermatan, dan asas kelaziman.
Asas Ketepatan
Pada penggunaan diksi, khususnya pada aspek asas ketepatan ditemukan kesalahan sebagai berikut.
(1a) Kegiatan konsultasi direncanakan pada hari Rabu, 7 September 2011 Jam 13.30.
Data kesalahan (1a) terdapat pada kata direncanakan. kata tersebut merujuk pada proses peerencanaan. Jadi, sebaiknya kata tersebut diganti dengan dilaksanakan, karena pembaca ingin mengetahui kepastian kapan terlaksananya kegiatan yang dimaksud.
Asas Kecermatan
Pada penggunaan diksi, khususnya pada aspek asas kecermatan ditemukan kesalahan sebagai berikut.
(2a) Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk menghadiri Rapat Dengar Pendapat (Hearing) dengan komisi III DPRD Kota Kendari, yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :
Penggunaan diksi pada data kesalahan (2a) kurang tepat, yakni kata Insya Allah karena dalam konteks kalimat tersebut, penggunaan diksi tersebut bernada untuk kegiatan kerohanian. Sedangkan kegiatan tersebut mengarah kepada kegiatan umum para anggota Komisi III.
Asas Kelaziman
Pada pengunaan diksi, khususnya pada aspek asas kelaziman ditemukan satu kesalahan sebagai berikut.
(3a) do’a
Tanda apostrof hanya digunakan sebagai penyingkat dalam bahasa Indonesia contoh 17 Agustus ’45. Jadi penulisan yang benar adalah sebagai berikut.
(2a’) doa
Prediksi Kesalahan
Berdasarkan hasil analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia tiap aspek yang meliputi aspek penlisan bagian-bagian surat, Ejaan yang Disempurnakan, dan pilihan kata dapat diprediksikan sebagai berikut.
1. Pada aspek penulisan bagian-bagian surat kemungkinan besar bagian surat yang potensial paling banyak mendatangkan kesalahan dalam penulisan-penulisan surat-surat keluar selanjutnya, yaitu pada penulisan isi surat. Hal ini berdasarkan analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang menunjukkan bahwa kesalahan paling banyak ada pada penulisan bagian surat tersebut.
2. Pada pengunaan Ejaan yang Disempurnakan kemungkinan besar aspek ejaan yang potensial paling banyak mendatangkan kesalahan, yaitu penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca titik, daan penggunaan tanda baca koma. Hal ini berdasarkan hasil analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang menunjukkan bahwa kesalahan paling banyak ada pada ketiga aspek ejaan tersebut.
3. Pada penggunaaan diksi kemungkinan besar aspek yang potensial mendatangkan kesalahan, yaitu pada aspek asas kecermatan dan asas ketepatan.
Relevansi Hasil Penelitian Terhadap Pembelajaran di Sekolah
Tarigan (1990: 2) mengatakan bahwa tujuan akhir pembelajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Adapun keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu keterampilan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 1992: 3).
Menulis surat resmi merupakan salah satu aspek pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, baik di SMP maupun di SMA dalam muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pembelajaran menulis surat resmi, siswa dituntut untuk menulis dengan memperhatikan kaidah tata bahasa, kaidah penulisan surat, dan penggunaan EYD.
Berdasarkan hal tersebut, hasil penelitian tentang Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia pada Surat Keluar di Sekretariat DPRD Kota Kendari Bulan September 2011 mempunyai hubungan (kaitan) dengan pembelajaran menulis di sekolah dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pemebelajaran menulis khususnya dalam hal penulisan surat resmi.
DAFTAR PUSTAKA
Bratawidjaja, Thomas Wiyasa. 1995. Surat Bisnis Modern. Jakarta: PT Gramedia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Tata Persuratan di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarata: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Pusat Bahasa.
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yng Disempurnakan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Langganan:
Postingan (Atom)